SPS Gelar School of Media Management Putaran 9

[IMG:gelar-school-of-media-mang-9.jpeg]

Pertumbuhan industri media cetak khususnya suratkabar dan majalah yang melaju pesat dan kompetitif menuntut pengelolaan perusahaan pers (media) yang makin profesional. Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat melihat realitas ini sebagai sebuah perjuangan bersama untuk mendorong industri media yang makin sehat, kompetitif dan profesional. Kebutuhan bagi perusahaan pers (media) khususnya untuk memperkuat sumber daya manusia di bidang managerial,  pemasaran dan sirkulasi di jawab SPS melalui penyelenggaraan Pelatihan bertajuk SPS School of Media Management.

Secara kontinyu dan berkelanjutan, Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat menggelar School of Media Management (SoMM) 25-26 Maret 2014 di Auditorium SPS Pusat Jakarta. Pelatihan yang sudah berjalan sampai putaran ke – 9 (sembilan) ini diikuti 30 peserta yang sebagian besar berkecimpung di dunia pemasaran dan sirkulasi media cetak baik koran dan majalah, mereka  datang dari berbagai daerah seperti Bengkulu, Jambi, Medan, Batam, Balikpapan, Palangkaraya, Nusa Tenggara Barat dan Jakarta.

Penyelenggaraan School of Media Management (SoMM) SPS putaran 9 ini  mengangkat tema Meningkatkan kemampuan menjual dan Merencanakan pemasaran. Tampil 6 (enam) narasumber dalam pelatihan yang berlangsung 2 (dua) hari sejak selasa dan rabu  (25/3-26/3), mereka adalah Bambang Halintar (Pemimpin Usaha Majalah SWA Sembada), Indra Jaya Sihombing (Praktisi/ Trainer media dari Unlimited Media), Andrini Novie Astuti (Group Head Marketing Communication Indosat), Sumarja (Manager Sirkulasi Bisnis Indonesia), Dahlan Dahi (Pemimpin Redaksi Harian Tribun Timur) dan Nina Moran (Bussines Director Gogirl Magazine).

Pada hari pertama pelatihan, Bambang Halintar yang tampil sebagai narasumber sesi pembuka  menyoroti identifikasi peluang pasar, strategi penjualan serta efek promosi. Pria yang sehari-hari menjabat pemimpin usaha majalah SWA ini mengatakan “ untuk mengidentifikasi media sudah harus menentukan segmentasi, target dan positioning. Segmentasi menyangkut demografis dan psikografis. Target fokus ke pelaku bisnis, wanita karier. Sedangkan positioning menyangkut misalnya majalah berita terpercaya atau majalah bisnis yang menginspirasi. Lebih lanjut bambang yang juga salah satu Ketua SPS ini menambahkan promosi penjualan yang efektif harus memperhatikan sasaran, medium yang digunakan, bentuk komunikasinya, biaya yang harus ditanggung, organisasi dan pengukuran efektivitas”.

Sementara itu Indra Jaya Sihombing seorang praktisi trainer media mengajak seluruh peserta untuk menjadi personal selling yang tangguh. Menurutnya pelanggan (customer) tidak melakukan pembelian dengan serta merta jika tidak mengalami pembicaraan sales yang persuasif . Selain itu pelanggan seringkali bersedia membeli lebih dari yang diinginkan jika penjual tampil cukup pintar , pelanggan seringkali masih merasa kurang paham sehingga bermaksud untuk kembali bertemu penjual.

Respon peserta pelatihan sangat dinamis dan proaktif, diskusi saling tukar pandangan dan pengalaman terjadi dengan para narasumber yang kompeten di bidangnya. Pelatihan SPS School of Media Management putaran ke 9 ini di tutup dengan penyerahan sertifikat dan media directory  yang disampaikan oleh L. Hadi Pranoto, Manager Program SPS Pusat kepada seluruh peserta dan di akhiri dengan berfoto bersama. ***(Hadi)