Pahami Audiens, Menangkan Pertarungan.

[IMG:pahami-audiens-menangkan-pertarungan.jpeg]

Memahami kebutuhan audiens adalah hal penting dalam berbisnis media. Karena faktor itu yang akan memicu terciptanya kemenangan dalam kompetisi bisnis media. Begitulah Indra Sihombing, Direktur Unlimited Media Training Jakarta, ketika mengawali presentasinya dalam workshop Manajemen Pers di Medan, Kamis (22/05/2014).

Menurut Indra, "Setiap pengiklan membutuhkan media, karena media merupakan jembatan kepada audiens." Oleh karena itu, media harus mempunyai syarat pokok atau definisi yang jelas supaya dipilih pengiklan. Ia lalu menyoroti soal data audiens media. "Data tentang jumlah audiens harus dipertanggungjawabkan," katanya.

Berbicara di depan 36 praktisi media dari 16 perusahaan pers se-Sumatera Utara, Indra bak pulang kampung. Suaranya yang lantang, menggugah semangat peserta workshop yang digelar Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat melalui unit kerja School of Media Management (SoMM) bekerjasama dengan Dewan Pers itu.

Uraian Indra yang lebih dari 20 tahun berkecimpung di industri periklanan dan media, lalu menyentuh sisi sirkulasi dan konten. Menurutnya, sirkulasi akan bagus bila konten yang ada bagus juga. Ia pun berharap agar media menyajikan data sirkulasi yang akurat ketika berhadapan dengan pengiklan atau klien. Karena hal itu akan mampu memperkuat posisi merek media di mata pengiklan.

Posisi media juga akan terus menguat manakala ditunjang tim promosi yang hebat. "Tim promosi itu akan bertugas untuk membangun brand media bersangkutan, dan jangan sekadar menjadi event organizer," ingatnya disambut senyum kecil peserta.

Pada hari pertama workshop tersebut, hadir juga dua anggota Dewan Pers Jimmy Silalahi dan Imam Wahyudi, yang turut menyajikan paparannya. Jimmy antara lain menyinggung soal badan hukum pers. "Yayasan merupakan badan hukum tapi untuk menjadi badan hukum perusahaan pers agak sulit, karena tidak komersial," ujarnya.  "Perusahaan pers juga wajib mempunyai penanggungjawab dan dicantumkan di box redaksi penerbitan media tersebut," imbuh Jimmy mengingatkan. *** (dea/asw)